nusakini.com--Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DJBM), Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, bahwa untuk mendukung arus mudik lebaran tahun ini, sebagian ruas Tol Medan - Kuala Namu - Tebing Tinggi (MKTT) akan difungsionalkan. Hal tersebut dikatakannya pada kunjungannya ke lokasi pekerjaan,pekan lalu. Turut mendampingi Direktur Preservasi, Hedi Rahadian, dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II, Paul Ames. 

"Kita ngecek bersama-sama, dari Bandara Kuala Namu kita akan fungsionalkan sampai Sei Rampah. Kita akan buka pada H-10 (lebaran)," ujarnya 

Menurutnya, definisi fungsional adalah badan jalan tol sudah bisa dilalui namun belum beroperasional penuh dan belum dilengkapi fasilitas tol seperti gate toll, penerangan, dan rest area. Pengguna jalan pun belum dikenakan biaya tol alias gratis. 

"Kita akan buka siang hingga sore saja. Malam hari bisa kita buka dengan dibantu pengamanan polisi dan perhubungan jika jalan nasional tidak bisa nampung," jelasnya. 

Arie menambahkan Jalan Tol Kuala Namu - Tebing Tinggi akan beroperasi penuh pada September 2017. Kemudian pada Desember 2017 tol ini akan tersambung dengan jalan tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera). 

Untuk dapat melintasi jalan tol fungsional tersebut pemudik bisa menelusuri dari jalan Medan-Tebing Tinggi pemudik bisa memasuki tol Medan Kuala Namu-Tebing Tinggi (MKTT) melalui Simpang Susun Kemiri kemudian belok ke arah Tebing Tinggi di Junction Parbarakan. Setelah Parbarakan akan melewati simpang susun (SS) Lubuk Pakam, SS Perbaungan, SS Teluk Mengkudu, dan keluar di SS Sei Rampah. Panjang jalan tol yang difungsionalkan adalah 42 kilometer. 

Berdasarkan pantauan Dirjen Bina Marga, waktu yang diperlukan dari Bandara hingga keluar di Sei Rampah berkisar 30 menit. Menurut Kepala BBPJN II,Paul Ames waktu tersebut sangat singkat dibanding melewati jalan nasional pada saat arus mudik yang bisa mencapai lima jam. Hal itu disebabkan karena kemacetan di pusat oleh-oleh Bengkel, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai dan pasar tumpah di beberapa titik. 

Direktur Preservasi, Hedy Rahadian menghimbau pihak BBPJN II dan PT Jasa Marga Kuala Namu Tol agar melakukan koordinasi dengan Kepolisian dan Dinas Perhubungan mengenai manajemen lalu lintas di titik masuk SS Kemiri dan tiitIk keluar di SS Sei Rampah. "Jadi titik macet kita kan dari Medan ke Kemiri di titik masuk, hingga keluar di Sei Rampah. Jadi dibutuhkan kontrol antrian," kata Hedy. 

Selain mengecek kesiapan tol, Dirjen juga mengecek kesiapan jalan nasional menghadapi arus mudik 2017. Perjalanan dari Kota Medan - Pekanbaru - hingga Jambi ditempuh selama dua hari. 

"Ya secara umum keadaannya (jalan lintas timur) cukup baik namun perlu diperhatikan seperti rekomendasi pencegahan kecelakaan, perbaikan retak-retak jalan, perbaikan bahu jalan, kelengkapan drainase, dan pemotongan rumput," ujarnya. “Pada H-10 jalur mudik dari Medan - Pekanbaru - Jambi akan siap dilalui pemudik, “ tambahnya. (p/ab)